Cara Setting Plugin LiteSpeed Cache Terbaik
Cara Setting Plugin LiteSpeed Cache – Berbicara soal SEO tentunya memiliki hubungan yang erat dengan mempercepat loading website. Seperti yang kita ketahui, kecepatan sebuah website memiliki peran penting dalam SEO. Kecepatan Website atau biasa disebut dengan Page Speed adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk memuat sebuah halaman web. Kecepatan memuat halaman ditentukan oleh beberapa faktor berbeda, seperti server situs, ukuran file halaman, dan kompresi gambar.
Daftar Isi :
Faktor yang mempengaruhi loading website
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi loading sebuah website khususnya pengguna wordpress, diantaranya adalah:
- Server/ Hosting yang digunakan
- Koneksi internet yang digunakan
- Penggunaan file gambar/ image serta file multimedia dengan ukuran besar
- Penggunaan plugin yang berlebihan atau diluar kapasitas CPU & RAM dari hosting yang digunakan
- Tema yang digunakan
- Penggunaan Cache
- Dan beberapa faktor lainnya.
Jika dari beberapa poin 1-5 sudah tidak ada masalah, namun loading website masih lemot, maka solusinya adalah menggunakan cache. Cache adalah proses yang dilakukan oleh sebuah browser dan aplikasi untuk menyimpan informasi yang bersifat sementara. Dengan menggunakan cache, sebuah browser tidak perlu lagi mendownload ulang resource yang sama (seperti gambar) ketika mengakses sebuah website lebih dari satu kali.
Plugin cache wordpress terbaik
Di wordpress sendiri, ada beberapa plugin cache yang bisa Anda gunakan untuk mempercepat loading website, diantaranya adalah:
- LiteSpeed Cache
- W3 Total Cache
- WP Fastest Cache
- WP Rocket
- WP Super Cache
Semua plugin tersebut pada umumnya memiliki fungsi yang sama, yaitu mempercepat loading sebuah website. Namun tentunya tiap plugin tersebut memiliki perbedaan tersendiri terutama pada metode proses cache itu sendiri. Pada postingan kali ini, yang akan saya bahasa adalah penggunaan LiteSpeed Cache.
Fitur, Kelebihan dan Kekurangan LiteSpeed Cache
Sebelum masuk ke cara setting plugin litespeed cache, terlebih dahulu saya akan bagikan beberapa fitur serta kelebihan dan kekurangan dari plugin litespeed cache ini sendiri. Selengkapnya silahkan baca di bawah ini.
Fitur
- Browser Cache Support
- CSS, JavaScript, HTML minification dan combination
- Full page Caching pada level server
- Lazy Load Images
- Image Optimization
- Database Optimization
- HTTP/2 Push
- Edge Side Includes (ESI)
- Object Cache dengan Redis
Kelebihan
- Mengurangi Overhead serta memberikan proses caching yang lebih cepat pada level server web.
- Sangat mudah digunakan sehingga cocok untuk pemula.
- Mendukung instalasi website tunggal maupun multi-website.
- Memiliki pengaturan custom. Bisa menggunakan theme yang berbeda untuk tampilan di Dekstop dan Moile Device. Bisa juga memiliki tampilan yang berbeda untuk lokasi geografis yang berbeda.
- Ada pilihan Don’t Cache. Sehingga bisa memilih untuk tidak melakukan Cache pada halaman tertentu.
- Terintegrasi dengan LiteSpeed Web Server. Litespeed web server adalah web server yang memiliki kecepatan paling tinggi saat ini. Yang memiliki performa 6 kali lebih baik dibandingkan hosting yang memakai Apache.
- Kompatibel dengan Plugin-plugin Populer di WordPress. Seperti Woocommerce, Yoast SEO, Contact Form 7, Wordfence Security, Autoptimize, Ninja Forms, Google XML Sitemaps dan masih banyak lagi.
Kekurangan
- Terdapat beberapa fitur dan settings Advance yang belum tentu cocok untuk semua website WordPress.
- Harus memakai Litespeed Web Server untuk mendapatkan hasil maksimal.
Cara setting plugin litespeed cache
Pengaturan Umum
Pada halaman Pengaturan Umum, aktifkan Guest Mode dan Guest Optimization.
Cache
Pada halaman cache, ada beberapa tab yang harus kita atur, silahkan samakan settingannya seperti di bawah ini.
1. Cache > Cache
2. Cache > TTL
3. Cache > Pembersihan
4. Cache > Kecualikan
Untuk bagian ini, biarkan pengaturannya default
5. Cache > ESI
Untuk bagian ini, biarkan pengaturannya default
6. Cache > Obyek
Untuk bagian ini, biarkan pengaturannya default
7. Cache > Peramban
8. Cache > Tingkat Lanjut
Untuk bagian ini, biarkan pengaturannya default
CDN
Jika anda menggunakan Cloudflare, silahkan aktifkan CDN Cloudflare dengan cara salin dan tempel API Cloudflare pada kolom yang tersedia.
Optimasi Gambar
Optimasi Gambar > Ikhtisar Pengoptimalan Gambar
Klik Optimasikan semua gambar
Optimasi Gambar > Pengaturan Optimasi Gambar
Klik Aktifkan Semua, kecuali pada bagian ‘Simpan data EXIF/XMP’. Biarkan Non Aktif. Untuk kualitas gambar, saya sendiri menentukan nilai 82 (Default).
Optimasi Halaman
Optimasi Halaman > Pengaturan CSS
Optimasi Halaman > Pengaturan JS
Optimasi Halaman > Pengaturan HTML
Peralatan / Tools
Pada menu Pengujian Beta, silahkan Gunakan komit GitHub Master Terbaru.
Hasil Optimasi
Setelah menggunakan cara setting plugin litespeed cache seperti di atas, berikut hasil testing dari Google Page Speed Insight dan juga GTMetrix pada halaman website saya.
Google Page Speed Insight
GTMetrix
Penutup
Berdasarkan pengalaman saya, plugin litespeed cache ini sangat dapat diandalkan jika sobat ingin mempercepat loading website wordpress sobat. Jangan lupa bahwa kecepatan sebuah situs juga dipengaruhi dari sisi server dan hosting yang digunakan. Jadi, jika setelah mencoba cara setting plugin litespeed cache ini sudah dilakukan namun kecepatan loading website masih lama. Silahkan cek kembali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loading website. Terimakasih dan semoga bermanfaat!